tag:blogger.com,1999:blog-70368743778612526632024-03-13T06:19:11.076+07:00Cerita M_Taufiqsyahini adalah ruang coretan kata dan kalimat yang membentuk paparan olahan tangan tak tik tuk. bukan sejarah yang ingin disampaikan atau alkisah yang ingin didongengkan, tapi ini hanya sekedar tak tik tuk.MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-83395627914816466042015-11-18T11:40:00.004+07:002015-11-18T11:40:57.895+07:00Menilai Kompetensi Keterampilan (4)Instrumen penilaian kompetensi keterampilan berbentuk daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi deng rubrik.<br />
<br />
1) daftar cek (Check-list)<br />
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak
baik).Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria
penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.Jika tidak dapat
diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai
hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak
dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah,
namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.<br />
<br />
2) Skala Penilaian (Rating Scale)<br />
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai
memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian
nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian
terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak
kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu
orang, agar hasil penilaian lebih akurat.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Tulisan menilai kompetensi keterampilan (1, 2, 3, dan 4) ini disadur dari 'Panduan Penilaian SMP Kurikulum 2013 - Kompetensi Keterampilan v-21 Agust 2013.'MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-15886125550824628362015-11-18T11:35:00.000+07:002015-11-18T11:35:09.266+07:00Menilai Kompetensi Keterampilan (3)Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dikembangkan oleh guru dari KI dan KD dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian kompetensi keterampilan, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.<br />
<br />
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan Tes Praktik, Projek, dan Penilaian Portofolio.<br />
<br />
<b>3) PENILAIAN PORTOFOLIO</b><br />
Merupakan penilaian yang dilakukan dengancara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalambidang tertentu yang bersifat reflektifintegratif
untukmengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/ataukreativitas
peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karyatersebut dapat berbentuk tindakan
nyata yang mencerminkankepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
atau hasil ulangan dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta
didik. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh
guru.Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri
dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan
perbaikan.<br />
<br />
<b>A) Perencanaan Penilaian Portofolio</b><br />
Berikut ini beberapa langkah yang harus dilakukan dalam
merencanakan penilaian portofolio, yaitu ; 1) Menentukan kompetensi dasar (KD) yang akan dinilai pencapaiannya
melalui tugas portofolio pada awal semester dan diinformasikan kepada
peserta didik, 2) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dinilai pencapaiannya melalui
penilaian portofolio, 3) Menjelaskan tentang tujuan penggunaan, macam dan bentuk serta kriteria
penilaian dari kinerja dan atau hasil karya peserta didik yang akan dijadikan portofolio. Penjelasan disertai contoh portofolio yang telah pernah
dilaksanakan., 4) Menentukan kriteria penilaian. Kriteria penilaian portofolio ditentukan oleh
guru atau guru dan peserta didik, 5) Menentukan format pendokumentasian hasil penilaian portofolio, minimal
memuat topik kegiatan tugas portofolio, tanggal penilaian, dan catatan
pencapaian (tingkat kesempurnaan) portofolio, 6) Menyiapkan map yang diberi identitas: nama peserta didik, kelas/semester,
nama sekolah, nama mata pelajaran, dan tahun ajaran sebagai wadah
pendokumentasian portofolio peserta didik.<br />
<br />
<b>B) Pelaksanaan Penilaian Portofolio</b><br />
Pelaksanaan penilaian portofolio, harus memenuhi beberapa kriteria berikut ; 1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya
pada saat kegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak
terstruktur, disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan
kegiatan pembelajaran, 2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah
ditetapkan atau disepakati bersama dengan peserta didik. Penilaian
portofolio oleh peserta didik bersifat sebagai evaluasi diri, 3) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi
dirinya, 4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah
ditentukan, 5) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan dan
kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan diinformasikan
kepada peserta didik, 6) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan
dan menyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di
rumah masing-masing ataudi loker sekolah, 7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta didik
diberi kesempatan untuk memperbaikinya, 8) Membuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan
penyerahan karya hasil perbaikan kepada guru, 9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio
dengan cara menempel di kelas, 10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map
yang telah diberi identitas masing-masing peserta didik untuk bahan
laporan kepada sekolah dan orang tua peserta didik, 11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan atau orang tua
peserta didik, 12) Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing peserta didik disertai
umpan balik.<br />
<br />
<b>C) Acuan Kualitas Instrumen Penilaian Portofolio</b><br />
Tugas dan rubrik merupakan instrumen dalam penilaian portofolio. Berikut ini uraian standar tugas dan rubrik pada penilaian portofolio, yaitu ;<br />
(1) Acuan Tugas Penilaian Portofolio<br />
Tugas-tugas untuk pembuatan portofolio harus memenuhi beberapa kriteria
berikut.
(a) Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan
diukur.
(b) Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan
hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang
kegiatan belajar.
(c) Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang
lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian.
(d) Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik
mengembangkan kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan,
keterampilan).
(e) Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya
portofolio yang beragam isinya.
(f) Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang
komunikatif dan mudah dilaksanakan.
(g) Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio
tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh.<br />
(2) Acuan Rubrik Penilaian Portofolio
Rubrik penilaian portofolio harus memenuhi kriteria berikut.
(a) Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai
penacapaiannya dengan portofolio.
(b) Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan
isi tugas portofolio.
(c) Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
(d) Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
(e) Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-17632177965316999402015-11-18T11:22:00.001+07:002015-11-18T11:22:24.139+07:00Menilai Kompetensi Keterampilan (2)Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dikembangkan oleh guru dari KI dan KD dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian kompetensi keterampilan, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.<br />
<br />
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan Tes Praktik, Projek, dan Penilaian Portofolio.<br />
<br />
<b>2) PROJEK</b><br />
Merupakan tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu
tertentu.
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu.Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan
dan penyajian data.Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan dan menginformasikan
peserta didik pada mata pelajaran dan indikator/topik tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan: (a)
kemampuan pengelolaan: kemampuan peserta didik dalam memilih
indikator/topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan, (b) relevansi, kesesuaian dengan mata pelajaran dan
indikator/topik, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam pembelajaran, dan (c) keaslian: proyek yang dilakukan peserta
didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru
berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.<br />
Selanjutnya, untuk menjamin kualitas perencanaan dan pelaksanaan penilaian
proyek, perlu dikemukakan petunjuk teknis.Berikut dikemukakan petunjuk teknis
pelaksanaan dan acuan dalam menentukan kualitas penilaian proyek.<br />
<br />
<b>A) Perencanaan Penilaian Proyek</b><br />
Berikut beberapa langkah yang harus dipenuhi dalam merencanakan
penilaian proyek, yaitu; 1) Menentukan kompetensi yang sesuai untuk dinilai melalui proyek, 2) Penilaian proyek mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
proyek, 3) Menyusun indikator proses dan hasil belajar berdasarkan kompetensi, 4) Menentukan kriteria yang menunjukkan capaian indikator pada setiap
tahapan pengerjaan proyek, 5) Merencanakan apakah task bersifat kelompok atau individual, 6) Merencanakan teknik-teknik dalam penilaian individual untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok, 7) Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian.<br />
<br />
<b>B) Pelaksanaan Penilaian Proyek </b><br />
Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan
penilaian proyek, yaitu 1) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada
peserta didik, 2) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian, 3) Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik, 4) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas
yang harus dikerjakan, 5) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
proyek, (6) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik
pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
(7) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian, 8) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi
minimal, 9) Mencatat hasil penilaian, 10) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik.<br />
<br />
<b>C) Acuan Kualitas Instrumen Penilaian Proyek</b><br />
Tugas dan rubrik merupakan instrumen dalam penilaian proyek. Berikut ini uraian standar tugas dan rubrik pada penilaian proyek.;<br />
1) Acuan Kualitas Tugas dalam Penilaian Proyek
Tugas-tugas untuk penilaian proyek harus memenuhi beberapa acuan
kualitas berikut.
(a) Tugas harus mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
(b) Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
(c) Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan
bagian dari pembelajaran mandiri.
(d) Tugas sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
(e) Materi penugasan sesuai dengan cakupan kurikulum.
(f) Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial
ekonomi).
(g) Tugas mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.<br />
2) Acuan Kualitas Rubrik dalam Penilaian Proyek
Rubrik untuk penilaian proyek harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
(a) Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
(b) Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
(c) Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi), (d) Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
(e) Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
(f) Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-85704448243745909692015-11-18T11:10:00.000+07:002015-11-18T11:10:04.090+07:00Menilai Kompetensi Keterampilan (1)Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dikembangkan oleh guru dari KI dan KD
dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Setiap
kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian
kompetensi keterampilan, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar
merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.<br />
<br />
Pendidik
menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan Tes Praktik, Projek, dan Penilaian Portofolio.<br />
<br />
<b>1) TES PRAKTEK</b><br />
Merupakan penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu.Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium,
praktik shalat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi,
membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. Untuk dapat memenuhi kualitas
perencanaan dan pelaksanaan tes praktik, berikut ini adalah petunjuk teknis dan
acuan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian melalui tes praktik.<br />
<br />
<b>a) Perencanaan Tes Praktik</b><br />
beberapa langkah yang harus dilakukan dalam
merencanakan tes praktik. Yaitu ; 1) Menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui tes praktik, 2) Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang akan
dinilai, 3) Menguraikan kriteria yang menunjukkan capaian indikator hasil belajar, 4) Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian, 5) Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian, 6) Mengujicobakan tugas jika terkait dengan kegiatan praktikum atau
penggunaan alat, 7) Memperbaiki berdasarkan hasil uji coba, jika dilakukan uji coba, 8) Menyusun kriteria/batas kelulusan/batas standar minimal capaian
kompetensi peserta didik.<br />
<br />
<b>b) Pelaksanaan Tes Praktik</b><br />
beberapa langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan
tes praktik, yaitu ; 1) Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik, 2) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang kriteria
penilaian, 3) Menyampaikan tugas kepada peserta didik, 4) Memeriksa kesediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktik, 5) Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan, 6) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian, 7) Melakukan penilaian dilakukan secara individual, 8) Mencatat hasil penilaian, 9) Mendokumentasikan hasil penilaian.<br />
<br />
<b>c) Pelaporan Hasil Tes Praktik</b><br />
Pelaporan hasil penilaian sebagai umpan balik terhadap penilaian melalui tes
praktik harus memperhatikan beberapa hal berikut ; 1) Keputusan diambil berdasarkan tingkat capaian kompetensi peserta didik, 2) Pelaporan diberikan dalam bentuk angka dan atau kategori kemampuan
dengan dilengkapi oleh deskripsi yang bermakna, 3) Pelaporan bersifat tertulis, 4) Pelaporan disampaikan kepada peserta didik dan orangtua peserta didik, 5) Pelaporan bersifat komunikatif, dapat dipahami oleh peserta didik dan
orangtua peserta didik, 6) Pelaporan mencantumkan pertimbangan atau keputusan terhadap capaian
kinerja peserta didik.<br />
<br />
<b>d) Acuan Kualitas Instrumen</b><br />
Tes Praktik
Tugas dan rubrik merupakan instrumen dalam tes praktik. Berikut uraian standar tugas dan rubrik, sebagai berikut ;<br />
1) Acuan Kualitas Tugas yang harus memenuhi beberapa acuan kualitas
berikut ; a) Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil
belajar, b) Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, c) Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas, d) Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik, e) Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum, f) Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial
ekonomi).<br />
(2) Acuan Kualitas Rubrik<br />
Rubrik tes praktik harus memenuhi beberapa kriteria ; a) Rubrik memuat seperangkat indikator untuk menilai kompetensi
tertentu, b) Indikator dalam rubric diurutkan berdasarkan urutan langkah kerja pada
tugas atau sistematika pada hasil kerja peserta didik, c) Rubrik dapat mengukur kemampuan yang akan diukur (valid), d) Rubrik dapat digunakan (feasible) dalam menilai kemampuan peserta
didik, e) Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik, f) Rubrik disertai dengan penskoran yang jelas untuk pengambilan
keputusan.MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-79117515271757815762015-11-06T11:11:00.001+07:002015-11-06T11:11:44.075+07:00Taksonomi Tujuan Instruksional (Kognitif)Taksonomi ialah klasifikasi atau pengelompokan benda menurut ciri-ciri tertentu. Taksonomi dalam bidang pendidikan, digunakan untuk klasifikasi tujuan instruksional; ada yang menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau sasaran belajar.<br />
<br />
Taksonomi tujuan instruksional ialah adanya hierarki yang dimulai dari tujuan instruksional pada jenjang terendah sampai jenjang tertinggi. Dengan kata lain, tujuan pada jenjang yang lebih tinggi tidak dapat dicapai sebelum tercapai tujuan pada jenjang di bawahnya.<br />
<br />
Taksonomi Bloom ranah kognitif merupakan salah satu kerangka dasar untuk pengkategorian tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes, dan kurikulum. Tingkatan taksonomi Bloom yakni:<br />
(1) pengetahuan (knowledge);<br />
(2) pemahaman (comprehension);<br />
(3) penerapan (application);<br />
(4) analisis (analysis);<br />
(5) sintesis (synthesis); dan<br />
(6) evaluasi (evaluation).<br />
<br />
Tingkatan-tingkatan dalam taksonomi tersebut telah digunakan hampir setengah abad sebagai dasar untuk penyusunan tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes dan kurikulum.<br />
<br />
Revisi dilakukan terhadap Taksonomi Bloom, yakni perubahan dari kata benda (dalam Taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam taksonomi revisi). Perubahan ini dibuat agar sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. Tujuan-tujuan pendidikan mengindikasikan bahwa siswa akan dapat melakukan sesuatu (kata kerja) dengan sesuatu (kata benda).<br />
<br />
Revisi dilakukan oleh Kratwohl dan Anderson, taksonomi menjadi:<br />
(1) mengingat (remember);<br />
(2) memahami (understand);<br />
(3) mengaplikasikan (apply);<br />
(4) menganalisis (analyze);<br />
(5) mengevaluasi (evaluate); dan<br />
(6) mencipta (create)<br />
<br />
<br />
<br />
disadur dari https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/01/revisi-taksonomi-bloom.pdfMTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-759154280036326442015-10-30T11:26:00.000+07:002015-10-30T11:26:05.121+07:00Peran Guru Dalam Pembelajaran Sikap (Spiritual dan Sosial)Amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) bahwa pendidikan agama diberikan kepada semua peserta didik di satuan pendidikan formal pada semua jalur dan jenjang. Kebijakan ini memberi peluang kepada setiap peserta didik untuk mempelajari dan memahami ajaran agama yang dianutnya. Dengan demikian, dari lembaga pendidikan diharapkan lahir orang-orang yang cakap sesuai dengan tingkatannya dan memiliki sikap dan perilaku religius.<br />
<br />
Predikat religius dimaksud tidak hanya pada aspek pengetahuan, tetapi juga penghayatan dan pengamalannya. Integrasi ketiga aspek itu dinyatakan secara eksplisit pada tujuan pendidikan agama sebagaimana yang dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007. Tujuannya yaitu berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.<br />
<br />
Tujuan tersebut sejalan dengan ketentuan UU Sisdiknas yang mengharuskan agar murid diajar oleh guru agama yang menganut agama yang sama. Ketentuan ini mengukuhkan kedudukan guru sebagai pembimbing sekaligus sebagai model bagi murid-muridnya. Guru membimbing murid-muridnya dalam mengidentifikasi nilai-nilai agama. Selanjutnya, guru mengelaborasi nilai dengan beragam metode dan teknik penyampaian disertai dengan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian nilai-nilai agama tidak hanya berada pada tataran ide atau cita, tetapi juga pada tataran realita atau fakta.<br />
<br />
disadur dari <span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">REPUBLIKA.CO.ID, </span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; padding: 0px;">oleh M.Hamdar Arraiyyah, Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan</span>MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-52600495326773603632015-10-24T13:14:00.000+07:002015-10-24T13:14:04.391+07:00Menulis di Media Online <br />
Membuat sebuah tulisan memerlukan strategi yang tepat dengan beberapa trik. Berikut trik yang dapat membantu membuat sebuah tulisan menjadi perhatian pembacanya ....<br />
<br />
<b>Rebut perhatian</b><br />
<br />
Pembaca media online dikenal sangat ‘tidak setia’. Mereka akan memindai halaman web untuk mengetahui perkembangan berita dan jika tidak menemukan sesuatu yang menarik, mereka dengan cepat akan pindah ke situs lain. Jadi, ada baiknya Anda langsung merebut perhatian mereka, secepat mungkin. Saat Anda menyusun berita, bayangkan Anda menulis untuk orang-orang di tempat yang sangat padat dan ramai. Kalimat-kalimat seperti apa yang cocok untuk mereka? Oleh karena itu paragraf pertama menjadi sangat vital untuk membuat mereka tidak pindah ke situs berita lain.<br />
<br />
<b>Judul yang bagus</b><br />
<br />
Pembaca akan memindai halaman depan dan judul yang bagus idealnya mencerminkan isi berita. Ini penting agar mereka tidak akan kecewa ketika mengklik dan membaca berita. Bila isi berita tidak sesuai judul atau tidak sesuai dengan harapan mereka, mereka bisa langsung menutup halaman berita Anda.<br />
<br />
<b>Usahakan tidak terlalu panjang</b><br />
<br />
Berita sebisa mungkin pendek karena sulit membaca yang panjang di layar telepon genggam. Ini berbeda dengan media cetak. Dalam banyak kasus, Anda tak perlu menambahkan banyak latar belakang di berita yang Anda tulis karena latar belakang ada di berita-berita lain dan Anda akan selalu bisa menautkan berita-berita ini bila Anda merasa pembaca menginginkan informasi lebih lanjut. Juga, jika berita Anda mengandung banyak unsur atau elemen, Anda bisa membaginya menjadi beberapa berita.<br />
<br />
<b>Lebih hidup dan lebih berwarna</b><br />
<br />
Media elektronik, seperti televisi dan radio, dengan mudah membuat berita menjadi lebih hidup karena wartawan media elektronik menggunakan video dan audio. Kalau Anda lebih sering memakai format teks, coba menambahkan kutipan dan detil lain untuk membuat berita menjadi lebih hidup dan berwarna.<br />
<br />
<b>Menulis ulang berita</b><br />
<br />
Isi berita yang Anda tulis harus jelas. Bila Anda punya waktu, pertimbangkan untuk menulis ulang karena dengan menulis ulang Anda mungkin mendapatkan hasil yang lebih baik. Pastikan pula tidak ada kesalahan tata bahasa atau ejaan sebelum diterbitkan. Pembaca tidak akan suka menemukan kesalahan dan mereka mungkin akan mengirim email ke Anda dan menunjukkan kesalahan-kesalahan yang mendasar tersebut.<br />
<br />
<b>Penampilan berita</b><br />
<br />
Sebagai penulis, Anda mungkin sudah membayangkan susunan atau alur berita yang Anda tulis. Berita yang Anda tulis mungkin sangat menarik, tapi di layar komputer atau telepon genggam, berita Anda akan tampak sebagai susunan beberapa paragraf saja. Ini tentu membosankan. Maka dari itu gunakan foto yang kuat, grafis berupa data, dan kutipan.<br />
<br />
<b>Memanfaatkan multimedia</b><br />
<br />
Apakah menulis ratusan kata adalah cara terbaik untuk menyampaikan berita di internet?<br />
<br />
Mungkin galeri foto, video, atau audio jauh lebih baik dibandingkan teks. Mungkin berita tentang satu kisah nyata atau refleksi lebih menyentuh misalnya bila digabung dengan audio. Dan itulah keunggulan media online, kemampuan menggabungkan teks dengan audio atau video.<br />
<br />
<b>Menganalisis dan membandingkan berita</b><br />
<br />
Cermati bagaimana BBC dan situs-situs berita lain memperlakukan berita. Coba analisis mengapa berita yang sama lebih bagus di satu situs dan biasa-biasa saja di situs lain. Coba perhatikan dan apa yang menyebabkan berita tersebut lebih bagus. Cari tahu apa yang dicari pembaca di situs berita. Statistik akan membantu Anda mengetahui berita apa saja yang populer dan apa yang tidak.<br />
<br />
disadur dari http://www.bbc.co.uk/academy/indonesian/article/art20140328131306955MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-17742760297864305392013-05-29T07:56:00.002+07:002013-05-29T08:38:09.341+07:00Media Pembelajaran<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut <i>National Education
Associaton</i> mengungkapkan bahwa <span style="mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold;"><a href="http://belajarpsikologi.com/pentingnya-media-dalam-pembelajaran/" target="_blank" title="Pentingnya Media Dalam Pembelajaran"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">media
pembelajaran</span></a></span> adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak
maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Media Pembelajaran memiliki beberapa fungsi</span>,
diantaranya :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap
peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan
kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan
sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta
didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah
yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur,
model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual
dan audial.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Media pembelajaran dapat melampaui
batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di
dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan,
karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang
bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang
terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung
berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua
obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Media pembelajaran memungkinkan
adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Media menghasilkan keseragaman
pengamatan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Media dapat menanamkan konsep dasar
yang benar, konkrit, dan realistis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Media membangkitkan keinginan dan
minat baru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Media membangkitkan motivasi dan
merangsang anak untuk belajar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Media memberikan pengalaman yang
integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">oleh karena itu, penting bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran ketika mengajar. </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXPBLiaoGKDsgGHm7S5iP9FUa5ZVn3yJoPPlpu5LtVsVPyAU4U6EvvgoTajFPOY5_9r_gZozXN1rCgXMjti6phS4HZSYOBrTAc2CAMCKFbMl1Ehnr1GyflisNG8zDEDPrrVBaO1OH6vA1Z/s1600/gambar+animasi+powerpoint3.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXPBLiaoGKDsgGHm7S5iP9FUa5ZVn3yJoPPlpu5LtVsVPyAU4U6EvvgoTajFPOY5_9r_gZozXN1rCgXMjti6phS4HZSYOBrTAc2CAMCKFbMl1Ehnr1GyflisNG8zDEDPrrVBaO1OH6vA1Z/s1600/gambar+animasi+powerpoint3.gif" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-48985875804283003962012-12-22T20:20:00.002+07:002012-12-22T20:20:46.964+07:00Problem Aplikasi SupervisiSupervisi bertujuan membangkitkan potensi guru sebagai aktor utama pendidikan. Guru didorong untuk menjadi sosok yang kreatif, progresif, produktif, dan akuntabel. Namun tidak mudah mengajar guru kearah cita-cita ideal tersebut.<br />
Banyak masalah yang dialami oleh guru sehingga menjadikannya pasif dalam mengembangkan pengetahuan dan tidak kreatif melahirkan karya, baik sosial maupun intelektual. Masalah-masalah yang dialami oleh guru inilah yang membutuhkan sentuhan tangan dingin supervisor secara efektif dan profesional.<br />
<br />
Menurut Jamal Ma'mur Asmani, diantara problem guru yang sering dijumpai di sekolah adalah sebagai berikut ;<br />
1. Kurang menguasai materi dan metodologi pembelajaran<br />
2. Rendahnya disiplin<br />
3. Miskin karya<br />
4. Tidak memanfaatkan sumber pengetahuan dan informasi<br />
5. Kurangnya kemampuan beradaptasi<br />
6. Egoisme guru senior<br />
7. Sulit diajak diskusi dan acara ilmiah lainnya<br />
8. Tidak mempunyai ijasah sesuai bidangnya<br />
9. Kurangnya kewibawaan<br />
10. Sering menggunakan pendekatan kekerasan<br />
<br />
<br />MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-57792300988983019642012-12-17T07:23:00.001+07:002012-12-17T07:23:02.755+07:00Supervisi di SekolahMenurut Jamal Ma'mur, supervisi pendidikan betujuan menumbuhkan kesadaran dari dalam. Sehingga timbul keinginan untuk melakukan perbaikan demi perbaikan supaya pendidikan mengalami peningkatan kualitas, terhindar dari kemerosotan, keterbelakangan, dan kemunduran. supervisi juga bertujuan membangun kebersamaan dan kekompakan dalam melangkah sesuai target yang ditentukan.<br />
<br />
Fungsi strategis dari supervisi mendorong supervisor, yaitu; kepala sekolah, penilik dan pengawas dengan otoritasnya masing-masing, untuk mengembangkan keahlian dan kompetensinya secara luas. Sehingga, mereka mampu melakukan supervisi secara efektif, produktif, dan kreatif. karena tidak mudah bagi para supervisor memberikan dorongan kepada para guru, terutama guru senior, yang kenyang dengan pengalaman dan memiliki jam terbang yang tinggi.<br />
<br />
Supervisi perlu dilakukan dengan pendekatan psiko-persuasif dan gradual. kedekatan emosional terkadang lebih efektif dalam melakukan perubahan formal-prosedural. Ketelatenan, kesabaran dan kegigihan dalam melaksanakan supervisi sangat dibutuhkan karena perubahan tidak bisa dilakukan dengan cepat.MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-59818084613075607582012-12-13T20:55:00.002+07:002012-12-13T20:55:32.688+07:00Konsep PendidikanAda dua model konsep pendidikan, yaitu Perenialisme dan Esensialisme.<br />
<br />
Walaupun keduanya didasari oleh konsep-konsep yang sama tentang fungsi pendidikan dan peranan pendidikan serta peserta didik, tetapi juga memiliki pandangan dan tekanan yang berbeda.<br />
<br />
Baik perenialisme dan esensialisme, keduanya mempunyai pandangan yang sama tentang masyarakat, bahwa masyarakat bersifat statis.<br />
<br />
Pendidikan berfungsi memelihara dan mewariskan pengetahuan, konsep-konsep dan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Pengetahuan dan nilai-nilai akan diajarkan diambil dari disiplin ilmu yang disusun dan dikembangkan oleh para ahli.<br />
<br />
Dalam menyusun isi pendidikan atau kurikulum, semata-mata pelajaran dipilih dan ditentukan serta disusun secara sistematis dan logis, dan diarahkan pada perkembangan kemampuan berfikir.<br />
<br />
Oleh karenanya, penting dalam menyusun kurikulum pendidikan diberi ruang untuk budaya lokal dan memberi sentuhan wawasan global. Hal inilah yang harus disadari guru sebagai agen pembelajaran di sekolah.MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-74437299054810296492012-12-12T21:25:00.002+07:002012-12-12T21:25:12.509+07:00transfer kompetensi<br />
Menurut Atwi Suparman, bila peserta didik diharapkan mempunyai kompetensi sesuai tujuan pembelajaran, maka diperlukan guru/pengajar yang ;<br />
<br />
1) menguasai bahan pembelajaran dengan sangat baik.<br />
2) terampil dalam merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran<br />
3) mampu menggunakan sumber belajar yang dimiliki dengan maksimal.<br />
4) mampu merancang dan menggunakan alat pengukuran hasil belajar yang sesuai dengan kompetensi tujuan pembelajaran.<br />
5) memperoleh dukungan dari tenaga kependidikan dan pengelola satuan pendidikan di tempat kerja.<br />
<br />
oleh karena itu, perlu bagi guru/pengajar menguasai empat kompetensi yaitu kompetensi ; pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian.<br />
<br />MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-12274741841950100412012-12-10T14:26:00.000+07:002012-12-10T14:26:01.325+07:00Investasi PendidikanMenurut Miller dan Seller, bahwa persepsi sesorang tentang pendidikan berakar dari pemikiran dan keyakinannya tentang 1) tujuan pendidikan, 2) bagaimana mendidik serta 3) mengapa perlu pendidikan.<br />
<br />
Jawaban atas ketiga pertanyaan itu merupakan keyakinan (<i>basic belief</i>) tentang pendidikan yang menunjukan orientasi atau posisi pendidikan seseorang .<br />
<br />
Dasar keyakinan itu, akan mempengaruhi seseorang, khususnya orang tua dalam mendorong putra/putrinya bersekolah. Oleh karena itu janganlah heran bila sebagian orang tua ngotot, acuh tak acuh, atau bahkan hanya sekedar melepas kewajiban menyekolahkan .<br />
<br />
Tidak banyak orang tua yang memiliki paham bahwa bersekolah merupakan investasi bagi dirinya, yang kemudian hari akan dipetik di Dunia dan Akhirat. MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-63878818913608905472012-12-05T19:54:00.004+07:002012-12-05T19:54:48.581+07:00Bentuk-Bentuk PendidikanMenurut Nana dan Erliana Syaodih<span style="font-size: xx-small;"> 1</span>), Pendidikan diberikan melalui bentuk kegiatan <b>bimbingan</b>, <b>pembelajaran</b> dan <b>latihan</b>. <br />
a) Kegiatan bimbingan merupakan upaya kepada pengembangan domain afektif.<br />
b) Kegiatan pembelajaran lebih terarah pada pengembangan domain intelektual atau kognitif sedang.<br />
c) Kegiatan latihan pada domain psikomotorik atau keterampilan.<br />
<br />
Pendidikan membantu mengembangkan potensi, kemampuan dan karakteristik pribadi peserta didik melalui berbagai bentuk pemberian pengaruh. Dan pemberian pengaruh, hendaknya dilakukan secara sadar, sebab apabila tidak, maka bisa terjadi penyimpangan atau kesalahan pendidikan yang merugikan peserta didik.<br />
<br />
Pengertian sadar mempunyai makna yang luas. Sadar bisa berarti; 1) ingat atau berada dalam kontrol, 2) dilakukan secara berencana dan bertujuan.<br />
<br />
Atas dasar itu, pendidikan dilakukan dengan penuh kesadaran menetapkan arah yang akan dicapai. Hal tersebut dilakukan pendidik/guru dengan menyiapkan bahan yang akan diajarkan, memilih metode, dan cara menilai kemajuan peserta didik dengan tepat.<br />
<br />
Pendidikan yang baik akan menghasilkan individu yang baik di masa yang akan datang. Dan jika pendidikan/pembelajaran dilakukan sebaliknya maka menghasilkan individu yang jahat.<br />
<br />
Berhati-hatilah dalam mendidik, wahai para pendidik !!!MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-88282612905301046822012-10-16T19:03:00.004+07:002012-10-16T19:03:57.528+07:00KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH<br />
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/madrasah. Dalam peraturan tersebut terdapat lima dimensi kompetensi yaitu: kepribadian, manajerial, supervisi, dan sosial. Setiap dimensi kompetensi memiliki kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang kepala sekolah/madrasah. Secara rinci kompetensi-kompetensi dasar tersebut adalah sebagai berikut ;<br />
1. Dimensi Kompetensi Kepribadian<br /> a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan akhlak mulia, menjadi teladan akhlak mulia bagi <br />
komunitas di sekolah/madrasah.<br /> b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.<br /> c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah.<br /> d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.<br />
e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah.<br /> f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.<br />
2. Dimensi Kompetensi Manajerial<br /> a. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.<br /> b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.<br /> c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia sekolah/madrasah<br />
secara optimal.<br /> d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.<br /> e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran<br />
peserta didik.<br /> f. Mengelola guru dan staf dalamr angka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.<br /> g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.<br /> h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide,<br />
sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.<br /> i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, penempatan, dan<br />
pengembangan kapasitas peserta didik.<br /> j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan<br />
pendidikan nasional.<br /> k. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,<br />
tranparan, dan efisien.<br /> l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.<br /> m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan<br />
kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.<br /> n. Mengelola informasi dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.<br />
o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen<br />
sekolah/madrasah.<br /> p. Melakukan monitoring,evaluasi,dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah<br />
dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.<br />
3. Dimensi Kompetensi Kewirausahaan<br /> a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.<br /> b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar<br />
yang efektif.<br /> c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya<br />
sebagai pemimpin sekolah/madrasah.<br /> d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi<br />
sekolah/madrasah.<br /> e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah/madrasah sebagai sumber<br />
belajar peserta didik.<br />4. Dimensi Kompetensi Supervisi<br /> a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.<br /> b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.<br /> c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan<br />
profesionalisme guru.<br />5. Dimensi Kompetensi Sosial<br /> a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah.<br /> b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.<br /> c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-22604543549778980722009-07-18T20:12:00.001+07:002009-07-18T20:18:07.176+07:00“PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP BUDAYA KERJA”<p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:normal"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:EN-US">ABSTRAK</span></b><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:EN-US"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:normal"><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:normal"><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:36.0pt;line-height:normal"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:EN-US">Tesis dengan judul “</span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span lang="SV" style="mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:SV">PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP BUDAYA KERJA” 2009.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal"><span lang="SV" style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span lang="SV" style="mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:SV"><span style="mso-tab-count:1"> </span>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh :<span style="mso-spacerun:yes"> </span>1) Kompetensi guru masih perlu peningkatan terus menerus sehubungan dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang menitik beratkan pada kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar di Sekolah, sehingga akan berpengaruh pada budaya kerja guru di sekolah; 2) Masih banyak sekolah yang masih membutuhkan sarana dan prasarana, sehingga sangat berpengaruh pada peningkatan budaya kerja di suatu sekolah; 3) Budaya kerja akan banyak dipengaruhi oleh adanya sarana prasarana dan kompetensi guru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span lang="SV" style="mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:SV">Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis membuat rumusan masalah<span style="mso-spacerun:yes"> </span>1) Apakah<span style="mso-spacerun:yes"> </span>kompetensi guru berpengaruh terhadap<span style="mso-spacerun:yes"> </span>budaya kerja ? 2) Apakah<span style="mso-spacerun:yes"> </span>ketersediaan sarana prasarana berpengaruh terhadap budaya kerja? 3) Apakah kompetensi guru dan ketersediaan sarana prasarana secara bersama-sama berpengaruh<span style="mso-spacerun:yes"> </span>terhadap budaya kerja ?.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span lang="SV" style="mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:SV"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Untuk menjawab permasalahan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>tersebut maka penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif yang berkaitan dengan studi korelasional, yang diharapkan mampu menjawab permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data melalui uji koefisien korelasi product moment, uji determinasi dan uji hipotesis dengan menggunakan uji t.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span lang="SV" style="mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:SV">Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka penulis menyimpulan sebagai berikut :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left:14.2pt;mso-add-space: auto;text-align:justify;text-indent:-14.2pt;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">Terdapat pengaruh </span>kompetensi guru <span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN; mso-bidi-font-style:italic">terhadap </span><span style="mso-bidi-font-style: italic">budaya kerja</span><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN"> sebesar </span>44,4<span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">% artinya </span><span style="mso-spacerun:yes"> </span>semakin baik kompetensi guru dalam melaksanakan pekerjaannya maka semakin meningkat budaya kerja di sekolah tersebut<span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">. </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:14.2pt;mso-add-space: auto;text-align:justify;text-indent:-14.2pt;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">Terdapat pengaruh </span>ketersediaan sarana prasarana <span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;mso-bidi-font-style:italic">terhadap </span><span style="mso-bidi-font-style: italic">budaya kerja </span><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">sebesar </span>57.3 <span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>%, hasil tersebut menunjukkan bahwa </span><span style="mso-spacerun:yes"> </span>semakin tersedia sarana prasarana secara memadai maka budaya kerja di sekolah akan meningkat.</p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left:14.2pt;mso-add-space:auto; text-align:justify;text-indent:-14.2pt;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">Terdapat pengaruh </span>kompetensi guru<span style="mso-ansi-language:IN"> </span>dan ketersediaan sarana prasarana <span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">terhadap </span>budaya kerja<span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">, sebesar </span>64.4% <span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>artinya semakin baik </span>kompetensi guru dan semakin tersedia <span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">sarana prasarana</span> yang memadai <span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">maka </span>budaya kerja akan meningkat<span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">.</span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal"><span lang="SV" style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:EN-US">Kata kunci : Kompetensi guru, Ketersediaan sarana prasarana dan Budaya kerja<o:p></o:p></span></i></p>MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-45005602698368820452008-12-05T10:38:00.003+07:002008-12-05T11:20:59.716+07:00ini kumpulan soal calon birokrat<a href="http://www.4shared.com/file/74527717/9a9ae772/_2__UUD1945AMANDEMEN.html">soal kesatu..........</a><br /><a href="http://www.4shared.com/file/74527869/393f1b8f/FALSAFAHIDEOLOGI.html?dirPwdVerified=4b25f13b">soal kedua..........</a><br /><a href="http://www.4shared.com/file/74527570/51200139/UUD1945AMANDEMEN.html">soal ketuga........</a><br /><a href="http://www.4shared.com/file/74527742/9787e7b8/TestBakatSkolastik.html">soal keempat........</a><br /><a href="http://www.4shared.com/file/74527766/a2dc4123/TATANEGARA.html">soal kelima..........</a><br /><a href="http://www.4shared.com/file/74527808/18628c9f/KumpSoal.html">keenam...............</a><br /><a href="http://www.4shared.com/file/74527827/baebf38c/PENGETAHUANUMUM.html">soal ketujuh.......</a><br /><a href="http://www.4shared.com/file/74527869/393f1b8f/FALSAFAHIDEOLOGI.html">soal kedelapan.............</a>MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-54182789774595251852008-10-11T07:20:00.004+07:002008-10-11T07:33:46.775+07:00Keadilan Kompensasi Dalam Manajemen Organisasi<p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt;line-height: 150%"><span lang="SV" style="mso-ansi-language:SV">Kompensasi sebagai balas jasa yang diberikan organisasi/perusahaan kepada pegawai, dapat dalam berbagai bentuk yang diberikan sebagai timbal balik atas pekerjaan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan yang ditentukan. Pengadaan kompensasi <span style="mso-spacerun:yes"> </span>mempunyai beberapa tujuan utama ; menarik pelamar kerja potensial, mempertahankan karyawan yang baik, meraih keunggulan kompetitif, meningkatkan produktifitas, melakukan pembayaran sesuai aturan hukum, memudahkan sasaran strategis, mengokohkan dan menentukan struktur organisasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt;line-height: 150%"><span lang="SV" style="mso-ansi-language:SV">Bentuk pemberian kompensasi dapat berupa moneter (uang) atau non moneter (karier, penghargaan, status dll). Kompensasi dapat menguntungan kedua belah pihak (organisasi dan pegawai), karena sama – sama untung dan mendapatkan kepuasan. Peranan lingkungan internal dan eksternal organisasi akan mempengaruhi besarnya kompensasi yang diberikan kepada pegawai. Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh organisasi agar terjadi keseimbangan dan keadilan sehingga suasana kondusif tetap terjaga.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt;line-height: 150%"><span lang="SV" style="mso-ansi-language:SV">Guru sebagai pegawai dalam satuan organisasi bidang pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa dan negara. Sebagai pekerja, pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai motif dan kebutuhan tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil pekerjaannya. Kebutuhan yang dipuaskan dengan bekerja sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sama dengan kebutuhan yang dipuaskan pada profesi yang lain seperti; kebutuhan fisik dan keamanan, Kebutuhan sosial, dan Kebutuhan egoistik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt;line-height: 150%"><span lang="SV" style="mso-ansi-language:SV"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Kepuasan-kepuasan tersebut ada yang dinikmati di luar pekerjaan, disekitar pekerjaan, dan lewat pekerjaan. Kebutuhan fisik terpuaskan di luar pekerjaan, kebutuhan sosial terpuaskan melalui hubungan pribadi disekitar pekerjaan, sedangkan hubungan egoistik terutama terpuaskan melalui pekerjaan. Status adalah kebutuhan sosial, tetapi status yang diperoleh dari jabatan penting, sama-sama dinikmati baik di luar maupun di dalam pekerjaan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%"><span lang="SV" style="mso-ansi-language:SV"><span style="mso-tab-count:1"> </span></span><span lang="FI" style="mso-ansi-language:FI">Keadilan kompensasi sangat penting diperhatikan oleh manajemen organisasi. </span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV">Keadilan kompensasi mengacu pada berapa bayaran yang diyakini pantas<span style="mso-spacerun:yes"> </span>dalam hubungannya dengan berapa bayaran yang terjadi secara umum. Dan kepuasan terhadap tingkat bayaran terkait dengan perbedaan-perbedaan tingkat bayaran pegawai pada tingkat yang berbeda-beda dalam organisasi atau perusahaan. Adapun praktek administrasi bayaran, pertama organisasi harus berusaha menetapkan bayaran suatu jabatan sama dengan bayaran yang berlaku di organisasi lain, kedua terwujudnya filosofi nilai bayaran setara dengan nilai jabatan, ketiga sistem bayaran untuk kinerja harus disertai dengan metode pengukuran yang akurat, kempat evaluasi tingkat bayaran dan struktur bayaran harus dilakukan up date secara periodik, kelima kepercayaan dan konsistensi harus selalu dipelihara.<o:p></o:p></span></p>MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-74993828771535751502008-09-24T07:38:00.004+07:002008-09-24T08:12:01.363+07:00Bulan penuh berkah<table id="HB_Mail_Container" height="100%" cellspacing="0" cellpadding="0" width="100%" border="0" unselectable="on"><tbody><tr height="100%" unselectable="on" width="100%"><td id="HB_Focus_Element" valign="top" width="100%" background="" height="250" unselectable="off">"Hai orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa di bulan Ramadhan sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa."<br /><br />itu merupakan perintah Allah SWT bagi umat islam yang beriman. jika kita mendapatkan banyak orang islam yang tidak berpuasa, cukup bagi kita memahami bahwa mereka sebenarnya tidak beriman. atau kita harus bisa memaklumi mereka, mengingat jenis pekerjaan yang mereka jalani menguras tenaga.<br /><br />wahai saudaraku seiman, janganlah puasa kita kotori dengan perbuatan yang tidak baik. bahkan bila perbuatan tersebut seolah menggunakan justifikasi <em>amar makruf nahi munkar</em>, kita tetap harus menggunakan akal sehat kita. merusak, menghakimi, menganiaya orang yang tidak beriman atau yang berbuat maksiat tidak dicontohkan oleh nabi saw.<br /><br />dalam Alquran di surah Al baqarah dinyatakan ; "janganlah kalian merusak di muka bumi !"<br />tetapi orang-orang munafik menjawab, "kami tidak merusak, sesungguhnya kami kaum yang mengadakan perubahan."<br /><br />maka dengan khabar dari al quran tersebut berhati-hatilah bagi kita untuk berdakwah. perlu bagi kita memahami fiqih dakwah dengan benar. dan mari kita kaji kembali tarikh nabi agar kita mendapat cahaya kebenaran. bukankah kebenaran mesti kita tunjukan dengan jalan yang makruf (baik).<br /><br /><em>wallahu'alam bissawab</em><br /></td></tr><tr unselectable="on" hb_tag="1"><td style="FONT-SIZE: 1pt" height="1" unselectable="on"><div id="hotbar_promo"></div></td></tr></tbody></table>MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-32162131221983271992008-07-20T11:53:00.001+07:002008-07-20T11:54:55.116+07:00manajemen sekolah SDAdapun kebijakan dan perancanaan ini terbagi menjadi tiga bagian antara lain:<br />1. Kebijakan dan perencanaan makro<br />Kebijakan dan perencanaan makro merupakan suatu agregat dari keseluruhan sistem nilai, tujuan kelembagaan, organisasi, bagian, komponen, unsur, proses, dan hubungan pendidikan secara internal dan eksternal pada tatanan antara lembaga, kemasyarakatan, mulai dari tingkat daerah sampai tingkat pusat. Arah dari kebijakan dan perencanaan secara makro adalah untuk menentukan hubungan timbal balik kelembagaan pendidikan dengan pihak eksternal, dan untuk menentukan data internal pendidikan seperti sains dan teknologi, laju pertumbuhan penduduk, ekonomi, keuangan pemerintah, pendapatan perkapita, sarana/prasarana, lingkungan dan lain sebagainya. Kebijakan dan perencanaan manajemen sekolah tingkat pendidikan dasar secara makro adalah untuk mengatur penyelenggaraan pendidikan dasar secara nasional. Hal ini dituangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.<br /><br />2. Kebijakan dan perencanaan secara meso<br /> Konsep manajemen sekolah tingkat pendidikan dasar pada tingkat meso dilaksanakan oleh internal lembaga pendidikan dengan eksternal pendidikan dari satu jalur, jenjang, dan jenis tertentu. Seperti tingkat pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan pendidikan tinggi. Perencanaan manajemen sekolah tingkat pendidikan dasar disusun berdasarkan keperluan lembaga pendidikan tersebut dari mulai hulu sampai ke hilir untuk mencapai pendidikan yang bermutu dan mempunyai karakteristik yang khusus. Data-data yang digunakan untuk penyusunan perencanaan manajemen sekolah tingkat pendidikan dasar selain diambil dari faktor internal dan eksternal lembaga itu sendiri, juga dari lembaga yang ada di bawahnya atau lembaga yang menjadi tanggung jawabnya. Perencanaan ini dituangkan pada Perda Pendidikan, Program Dinas Pendidikan, dan Rencana Strategis Dinas Pendidikan (RENSTRA).<br />3. Kebijakan dan perencanaan secara mikro<br /> Pada tingkatan mikro implementasi manajemen sekolah tingkat pendidikan dasar sifatnya lebih spesifik, dan dilakukan oleh satuan pendidikan SD/MI dan SMP/MTs. atau yang sederajat yaitu Kejar Paket A dan Paket B. Penyusunan manajemen sekolah tingkat pendidikan dasar ditujukan untuk mencapai mutu pendidikan dan pengajaran sebagai program unggulan serta karakteristk pribadi lulusan yang diharapkan. Data-data yang digunakan diperoleh dari hasil analisis internal dan eksternal satuan pendidikan tersebut. Perencanaan ini dituangkan pada Program Sekolah (PS), Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), dan atau Rencana Strategis Pengembangan Sekolah(RENSTRA).MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-71355760293052985252008-07-06T17:43:00.002+07:002008-07-06T17:45:58.877+07:00melakukan link postingternyata ilmuku belum seluas samudra. hari ini aku dapat ilmu baru untuk melakukan link posting dengan menggunakan 4shared dan dengan gmail dokumen, terima kasih kepada teman-teman yang sudah berbagi ilmu.MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-20313524703999209352008-06-28T14:18:00.000+07:002008-06-28T14:19:22.002+07:00uu guru dan dosen<a href="http://www.4shared.com/file/53051581/e1bb06ec/UU_No_14_tahun_2005_ttg_Guru_dan_Dosen.html">tentang uu guru....</a>MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7036874377861252663.post-82721890956485835772008-06-21T16:17:00.001+07:002008-06-21T16:33:38.517+07:00cerita lulus ujianselamat kepada anak-anak smp dan mts yang telah lulus dari lubang jarum ujian nasional. ini adalah salah satu tahap bagi kalian untuk menempuh tangga kehidupan selanjutnya. mari terus berjuang, capai dan gapailah cita-cita kalian, pasti Allah SWT akan selalu bersama-sama dengan orang-orang berjuang.<br /><br />dan bagi yang belum lulus, mari bangkit dan bersiap diri untuk menempuh ujian paket B. sangat tidak bijak kalo sekedar termangu menyalahi nasib dan orang lain. ayo maju karena masa depan masih terbentang jauh. dan ini hanya satu ujian yang akan mendewasakan kita dalam menempuh hidup selanjutnya.MTAUFIQSYAHhttp://www.blogger.com/profile/14747715627241821679noreply@blogger.com2